Bukittinggi, winsbnews- Pengunjung wisatawan dari daerah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun dari mancanegera yang berwisata di Provinsi Sumatera Barat belumlah lengkap jika tidak singgah di Kota Bukittinggi yang dikenal sebagai Kota wisata, Kota sejarah, Kota budaya dan juga kuliner.
Memanfaatkan hal tersebut, Miswan yang akrabnya disapa mas Iwan Joyoboyo seorang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berasal dari Kota Kediri Provinsi Jawa Timur, Jumat (3/1/2025) di tempat usahanya, menjelaskan, membuka usaha kuliner di Kota wisata Bukittinggi sejak tahun 2017 yang mana terlebih dahulu mempelajari tentang keberadaan kuliner yang menarik dan banyak diminati pengunjung.
Warung Joyoboyo terletak di kawasan Garegeh tidak jauh dari pusat Kota dengan menyajikan makanan spesifik khas Jawa Timur, yaitu Nasi Rawon, Mie Surabaya, Mie Nas, Kwetiau Goreng, Nasi Goreng, Ayam Geprek Kriuk dan untuk minumannya ada dawet dan minuman lainnya. Harga 1 porsi sangat terjangkau pengunjung, yaitu berkisar dari Rp15.000 sampai Rp25.000, menariknya makan di warung Joyoboyo, tambah nasi dan refill es teh gratis, jadi bisa makan sekenyangnya.
Melihat dari dunia usaha cara yang dilakukan mas Iwan menservis pengunjung seperti ini bisa dikatakan rugi, tapi mas Iwan berkeyakinan kepada Allah SWT, kalau orang puas makan di warung Joyoboyo, In syaa Allah banyak atau sedikit rezeki dari Allah pasti ada. Membuat orang senang makan dan minum di warung Joyoboyo tidaklah mudah membayangkannya, tentu mempunyai cara tersendiri, ini kesimpulan mas Iwan.
Kata mas Iwan owner warung Joyoboyo, kapasitas yang tersedia kini di warung Joyoboyo untuk sebanyak 150 orang dan dilihat dari ekonomi kita sekarang ini, pengunjung pelanggan lebih kurang sekitar 300 porsi setiap hari. Untuk inovasi di tahun 2025, In syaa Allah kita mempunyai rencana menambah menu makanan. Target harus naik kelas dalam usaha kuliner.
Warung Joyoboyo dengan hastag “Enak, Puas dan Bersih” membuat pengunjung datang silih berganti untuk makan dan minum, terkait bahan baku untuk dimasak adalah dari kualitas terbaik, seperti beras Solok yang terkenal, cabe dari Sungai Puar dan bumbu masak lainnya juga dari Kota Bukittinggi sekitarnya.
Disampaikannya, selain usaha kuliner makanan tradisional, juga saling berbagi membantu warga masyarakat ekonomi lemah sekitaran warung dengan membagi makan gratis dan membagi-bagikan makan gratis setiap hari Jumat yang dinamakan “Jumat Berkah,” ucap mas Iwan ayah dari Elin yang kini kuliah di UPI Padang dan Adel siswa SMA Negeri 5 Kota Bukittinggi.
Sementara itu, Shabirin Rachmat Anggota DPRD Kota Bukittinggi, mengatakan warung Joyoboyo konsepnya aneh dan menarik dilihatdari sisi kemanusiaan, orang yang makan dan minum sepuasnya, membayarnya dengan nilai angka-angka rupiah yang ekonomis (terjangkau). Dan juga mempunyai konsep yang sangat mulia, seperti “Jumat Berkah” membagi-bagikan makanan gratis dan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat kemanusiaan, ini merupakan sifatnya memberi.
Sifat ini jarang kita lihat bagi pengusaha-pengusaha khususnya di Kota Bukittinggi, tapi di warung Joyoboyo dapat dikatakan “Anda makan sepuasnya, bayar seadanya” konsep ini pas untuk mahasiswa dan golongan ekonomi bawah. Di sekitar warung Joyoboyo ada kampus yang banyak mahasiswanya. Persoalan-persoalan sosial, kiranya ada manusia-manusia yang berhati malaikat, salah satunya seperti mas Iwan ini, kata Shabirin Rachmat.
Terkait beberapa hari
lalu adanya festival Joyoboyo di warung ini, mas Iwan sangat besar andilnya.
Dari sisi seni maupun yang menyangkut kegiatan-kegiatan sosial, mas Iwan
powerfull. Pada festival Joyoboyo itu memperlombakan solo song, puisi dan
fashion show, mas Iwan membantu semua kegiatan sampai terakhir. Wal hasil
festival Joyoboyo bertabur banyak hadiah yang sangat luar biasa, pungkas
Shabirin Rachmat. (Iwin SB)